Tuesday, July 8, 2014

Pentingnya Building Rapport dalam Hipnosis


Bagi Anda yang mempelajari hipnosis atau hipnoterapi, bulding rapport bukanlah istilah yang asing. Tetapi untuk Anda yang masih awam tentang hipnosis, saya akan jelaskan sedikit tentang apa itu building rapport. Rapport adalah jalinan komunikasi antara hipnotis (praktisi hipnotis) dengan subyeknya. Jadi building rapport bisa diartikan sebagai tahapan membangun komunikasi yang baik dan nyaman dengan subyek

Nah, bagi seorang hipnotis atau hipnoterapis, building rapport adalah tahapan yang sangat penting. Bahkan sangat menentukan keberhasilan hipnotis menghipnosis subyeknya. Mengapa bisa demikian? Penjelasan sederhananya seperti ini, subyek akan semakin sulit untuk dihipnosis ketika jalinan komunikasi subyek dengan hipnotis tidak baik, atau subyek merasa tidak nyaman dengan hipnotis. Begitu pula sebaliknya, subyek akan semakin mudah untuk dihipnosis ketika jalinan komunikasi subyek dengan hipnotis berlangsung dengan baik, dan subyek merasa nyaman dengan hipnotis. 

Bahkan jika Anda bisa melakukan tahapan ini dengan baik, Anda bisa membuat subyek yang mungkin sugestibilitasnya sebelumnya kurang baik, menjadi semakin baik sugestibilitasnya. Biasanya, ada beberapa hal yang mempengaruhi keberhasilan tahapan building rapport. 

Yang pertama adalah cara berkomunikasi Anda. Gaya bahasa dan gaya bicara Anda sangat berpengaruh penting dalam tahapan building rapport. Anda harus pandai melihat bagaimana karakter subyek. Apakah dia orang santai atau serius ketika berbicara. Minimal Anda harus menyamakan gaya bahasa atau gaya bicara Anda dengan subyek. Tujuannya adalah agar subyek merasa sedang berbicara dengan orang yang setipe dengan dia. Dan hal tersebut biasanya akan membuat subyek merasa nyaman dengan Anda sebagai lawan bicara. Ketika Anda berbicara dengan subyek, cobalah juga untuk menyamakan posisi Anda dengan subyek. Jangan buat subyek merasa tidak nyaman dengan ke-sok tahu-an Anda yang justru biasanya akan membuat subyek merasa Anda adalah sosok yang sombong, angkuh, sok tahu, dan sebagainya. Walaupun memang benar adanya bahwa Anda lebih tahu dengan subyek, tetap hargai apapun pendapat dan segala hal yang dikatakan oleh subyek.

Cara berkomunikasi non verbal pun harus diperhatikan dengan baik, agar tahapan building rapport bisa lebih maksimal hasilnya. Tirukan gerakan tubuh subyek ketika sedang berkomunikasi dengan Anda. Baik cara duduknya, gerakan tangannya, dan lain sebagainya. Tetapi, jangan terlalu ekstrim. Maksudnya begini, jika dia sedang menggaruk, memegang telinga, dan sebagainya, itu tidak perlu Anda tirukan karena hal tersebut justru akan membuat subyek merasa tidak nyaman. Minimal ikuti cara duduknya dan gerakan tangannya ketika subyek sedang berbicara. Dengan demikian subyek akan merasa seolah-olah dia sedang bercermin dan berbicara dengan dirinya sendiri. Hal tersebut juga bisa membuat subyek semakin nyaman. 

Selanjutnya adalah penampilan Anda. Penampilan? Apakah penampilan sangat penting? Ya, tentu saja. Bayangkan jika Anda berpenampilan ala kadarnya. Misal dengan hanya memakai celana pendek, mengenakan kaos pendek, rambut berantakan, dan tidak wangi. Subyek tentu saja akan merasa kurang nyaman atau bahkan tidak nyaman dengan Anda. Berbeda ceritanya jika Anda berpenampilan menarik, rapi, dan wangi. Subyek pasti akan merasa lebih nyaman dengan Anda.

Terkadang saya mendapat keluhan dari teman-teman yang belajar hipnosis dengan saya. Mereka mengeluh karena mereka gagal dalam melakukan aksi hipnosisnya. Lalu siapa yang salah? Apakah mereka, subyeknya, atau saya? Kesalahan bisa terletak pada siapa saja, karena kebenaran hanyalah milik Allah SWT. Tetapi bukan itu jawabannya. Ketika mereka melakukan sesi "curhat" dengan saya, saya menarik kesimpulan bahwa ternyata mereka gagal dalam tahapan building rapport. Subyek yang dihipnosis masih belum merasa nyaman dengan mereka. Nah, ini dia penyebab kegagalannya. 

Jadi, sekarang bisa kita ambil kesimpulan berasama bahwa building rapport adalah salah satu tahapan penting dalam proses menghipnosis seseorang. Intinya, jika Anda ingin subyek mudah untuk dihipnosis. Buatlah dia merasa nyaman dan aman dengan Anda. Jika tahapan building rapport gagal, maka subyek akan sulit untuk dihipnosis. 

Sekian penjelasan yang sangat singkat dan sederhana dari saya mengenai building rapport. Semoga bisa bermanfaat bagi Anda para pembaca. Jika Anda ingin lebih jauh lagi mempelajari tentang building rapport bisa Anda pelajari di buku-buku hipnosis lainnya yang bisa Anda dapatkan di toko-toko buku terdekat di kota Anda. (bds.)


EmoticonEmoticon