Tuesday, June 17, 2014

Apakah Hipnosis Termasuk Kategori Sulap?



Beberapa tahun terakhir ini, pertelevisian Indonesia diramaikan dengan sebuah pertunjukan seni yang pelaku seninya memakai pakaian serba hitam. Salah, bukan sulap! Hypnosis atau hipnotis, kini kian marak di berbagai acara TV. Hampir semua stasiun TV memiliki satu program atau bahkan lebih yang menampilkan pertunjukan hypnosis. Dimulai dari Master Romy Rafael, Uya Kuya, Ferdian, Denny Darko, dan masih banyak lagi hipnotis (praktisi hipnosis) lain yang belakangan sering muncul di TV. Dan yang paling sering menjadi pertanyaan masyarakat awam adalah "Apakah hipnosis/hipnotis merupakan salah satu kategori sulap?" Bahkan, seorang pesulap pun terkadang masih mempertanyakan hal tersebut. Lalu, bagaimanakah fakta sebenarnya?

Pertunjukan hipnosis yang biasa ditayangkan di TV itu disebut dengan stage hypnosis. Yaitu aplikasi seni hipnosis yang digunakan untuk kepentingan hiburan semata. Presentasi pertunjukan stage hypnosis, memang sangat mirip dengan sulap. Pelakunya biasanya menggunakan pakaian serba hitam, dan di atas panggung dia melakukan hal-hal diluar nalar. Sama halnya dengan sulap, bukan? Lalu, apakah hipnosis merupakan salah satu kategori sulap? Menurut catatan sejarah hipnosis dan sulap, faktanya adalah hipnosis bukan merupakan salah satu kategori sulap.

Sejarah hipnosis membuktikan bahwa dahulu hipnosis diciptakan dan digunakan hanya untuk tujuan pengobatan atau proses penyembuhan berbagai permasalahan pikiran, atau yang biasa disebut dengan hipnoterapi. Pada zaman ketika hipnosis baru ditemukan itu pun, sama sekali tidak ada catatan yang mengatakan ada pesulap yang mengaplikasikan hipnosis dalam pertunjukannya. Tidak pernah juga terdengar sekalipun ada praktisi hipnosis menjadi seorang pesulap tanpa mempelajari dasar-dasar seni sulap sebelumnya.

Seorang Master Romy Rafael pun enggan disebut sebagai seorang pesulap atau magician, karena merasa dirinya adalah seorang hipnotis, walaupun dahulu beliau juga seorang pesulap. Derren Brown, seorang mentalist asal Inggris, ternyata menerapkan hipnosis  dan NLP dalam beberapa pertunjukannya. Dengan alasan, salah satu kemampuan untuk mempengaruhi pikiran manusia (hipnosis) juga menjadi salah satu macam efek di dalam mentalism. Hal ini membuktikan bahwa hipnosis bukanlah salah satu kategori sulap, melainkan hanya bagian dari efek yang ditimbulkan dalam seni mentalism, dimana mentalism merupakan salah satu dari kategori sulap. Nah, yang menjadi kategori sulap adalah mentalism, bukan hipnosis. Pesulap, bisa saja melakukan hipnosis dalam pertunjukannya. Tetapi, seorang hipnotis belum tentu bisa melakukan trik sulap atau pertunjukan sulap, karena pada dasarnya dua ilmu ini memiliki dasar yang berbeda.

Sudahkah Anda bisa menyimpulkan apakah hipnosis merupakan salah satu kategori sulap, atau bukan? Jika melihat dari fakta-fakta yang ada, bisa disimpulkan bahwa hipnosis bukanlah salah satu kategori sulap. (bds.)

This Is The Oldest Page


EmoticonEmoticon